Anemiapada ibu hamil; Takaran Kopi yang Ideal untuk Ibu Hamil. Setiap jenis kopi bisa mengandung jumlah kafein yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, Bumil perlu memperhatikan kadar kafein yang tertera pada label kemasan produk kopi. Batas maksimal konsumsi kafein bagi ibu hamil dalam sehari adalah 200 mg atau setara 2 cangkir kopi instan.

Setiap produk pastinya punya keunggulan masing-masing. Karena Saya lagi ngobrolin Kopi Good Day, maka yang Saya maksud di sini dan yang mau Saya ceritakan adalah keunggulan Kopi Good Day, ditinjau dari segi manfaat, rasa atau yang lainnya. Salah satu keunggulannya adalah ditinjau dari segi manfaat. Menurut Ramesia, ada sedikitnya 12 manfaat yang dirasakan ketika Anda meminum Kopi Good Day. Apa icuuu ? Penambah Stamina Kopi memiliki kandungan kafein yang tinggi. Adenosin dalam tubuh bertindak sebagai sel yang menghasilkan perasaan ingin tidur. Kafein dalam kopi menyebabkan kinerja sel dan membuat gerakannya lebih lambat. Sehingga menciptakan perasaan kesegaran lebih lama. Menghambat Kanker Antioksidan dalam kopi dapat mengurangi risiko gejala kanker dalam tubuh. Penelitian di Jepang pada sejumlah wanita yang mengonsumsi kopi 2 kali sehari, risiko terkanker usus besar berkurang sekitar 25%. Menjaga Kesehatan Mulut Kopi memiliki sifat anti-bakteri yang baik untuk kebersihan mulut. Ini dapat membantu menyembuhkan kerusakan gigi, plak, dan infeksi gusi. Tentu saja ini memiliki peluang besar untuk mengurangi risiko kanker mulut. Mengurangi risiko diabetes Penyumbatan penyerapan gula dapat dilakukan dengan minum kopi. Kandungan asam klorogenik mempercepat kinerja ini dalam pertumbuhan pembentukan insulin. Para ahli telah membuktikan bahwa diabetes yang terinfeksi seseorang, dapat dikurangi hingga 50% berkat manfaat kopi. Mengurangi Risiko Alzheimer dan Demensia Alzheimer adalah penyakit menular pada orang yang berusia di atas 65 tahun. Kopi juga telah terbukti mempercepat proses perlindungan terhadap penyakit yang terkait dengan penurunan fungsi saraf. Mencegah Parkinson Selain penyakit Alzheimer, parkinson adalah salah satu penyakit paling populer yang penyebabnya berasal dari penurunan fungsi saraf dalam tubuh manusia. Konsumsi kopi secara teratur dapat memberikan perlindungan terhadap penyakit Parkinson. Meningkatkan Mood Banyak orang yang secara tidak sadar lebih bersemangat dan ceria saat mengonsumsi kopi. Kopi pada dasarnya adalah salah satu hidangan yang dapat meningkatkan suasana hati seseorang, tidak hanya itu juga dapat memiliki efek korelasi pada kebahagiaan. Menahan kantuk Meskipun kafein yang ditemukan pada kopi Good Day relatif rendah, tetap saja salah satu manfaat kopi ini adalah dapat meningkatkan stamina dan juga menahan kantuk. Karena itu, jika Anda memperhatikan orang yang melakukan perjalanan jauh, hampir semua orang akan minum kopi ini di perjalanan mereka karena dapat menstabilkan tubuh sehingga tidak cepat lelah. Menyehatkan kulit kepala Antioksidan yang terkandung dalam kafein kopi Good Day, walaupun kadarnya kecil, dapat mencegah rambut rontok sehingga Anda sebagai wanita yang menginginkan rahmat alias rambut sehat, maka mengonsumsi kopi Good Day sebelum memulai aktivitas adalah langkah yang tepat. Meremajakan kulit Satu lagi manfaat minum kopi Good Day yang bisa Anda rasakan bagi seorang wanita adalah peremajaan kulit. Kandungan yang ditemukan dalam kopi ini dapat menggantikan sel-sel kulit mati sehingga sel-sel baru dapat dibuat dengan cepat dan memberikan kulit yang bercahaya dan sehat. Menghaluskan kulit Kandungan yang terkandung dalam kopi Good Day, tidak hanya bisa meremajakan kulit tubuh secara keseluruhan, tetapi juga bisa menghaluskan kulit wajah Anda. Kandungan antioksidan yang ditemukan dalam kopi ini juga dapat menggantikan sel-sel kulit mati pada wajah sehingga kulit wajah Anda juga bisa cerah dan berkilau. Mungkin bukan kopi Good Day saja yang memberikan manfaat seperti itu, toh semua kopi selain merk ini pun sama mempunyai manfaat seperti di atas. Lalu mengapa Saya seolah-olah mengkhususkan Kopi Good Day ? Ya karena memang Saya senangnya Kopi Good Day, jadi jelas semuanya dikaitkan dengan kopi Good Day. Sama halnya dengan orang yang pro Jokowi, pasti segalanya dikaitkan dengan prestasi Jokowi. Begitu juga dengan yang pro Prabowo, pasti dikaitkan dengan sifat gentelman Prabowo. Tapi perbedaan itu, tidak harus membuat kita tidak bisa duduk bersama sambil ngopi Good Day. Oke ? Damailah Indonesiaku. Selain keunggulan dari segi manfaat, yang bisa Saya rasakan dari kopi ini adalah rasanya yang mantap. Saya paling seneng Kopi Good Day Original yang bungkusnya merah itu. Apalagi kalau ditambah susu cair satu sachet, makin gurih. Dan keunggulan Kopi Good Day yang paling keren adalah habis minum kopi ini Saya bebas nyengir. Soalnya Kopi Good Day nggak punya ampas, jadi aman buat selfie semabri nyengir kaya kuda ketawa. Demikianlah informasi seputar keunggulan Kopi Good Day dilihat dari segi manfaat, rasa dan lainnya. Untuk artikel komposisi Kopi Good Day, telah Saya tulis sebelumnya, silahkan di search aja di blog ini. Untuk info harga, sejarah perusahaan, presentasi produk, analisis, latar belakang Kopi Good Day serta review Kopi Good Day Freeze dan manfaatnya untuk diet, akan Saya sajikan nanti.

View CHE ANALYTICAL at Australian Pacific College. Jurnal Alam dan Lingkungan, Vol.4 (7) Agustus 2013 ISSN 2086-4604
Manfaat kafein yang paling dikenal adalah mengusir kantuk. Padahal, masih terdapat berbagai manfaat kafein lain bagi kesehatan, mulai dari menurunkan berat badan, mengurangi kerontokan rambut, hingga menurunkan risiko kanker. Kafein adalah zat alami yang terkandung di dalam tanaman teh, kopi, dan kakao. Setelah dikonsumsi, kafein akan diserap ke aliran darah dan dibawa ke hati untuk dipecah menjadi senyawa yang bisa memengaruhi fungsi berbagai organ. Namun, untuk mendapatkan berbagai manfaat kafein, Anda juga harus mengetahui dosis yang sesuai. Jika berlebih, kafein justru bisa berbahaya bagi kesehatan Anda. Manfaat Kafein untuk Kesehatan Tanpa disadari, Anda mungkin telah mengonsumsi kafein setiap hari. Kopi dan teh adalah 2 jenis minuman berkafein yang paling populer di masyarakat. Tak hanya nikmat, kedua minuman tersebut juga bisa membawa manfaat bagi kesehatan. Berikut ini adalah berbagai manfaat kafein untuk kesehatan 1. Meningkatkan fokus dan kewaspadaan Kafein merupakan stimulan alami yang mampu meningkatkan fokus dan kewaspadaan diri. Berkat manfaat kafein ini pula, Anda bisa merasa lebih berenergi dan bersemangat dalam bekerja. 2. Menurunkan risiko serangan jantung Dengan mengonsumsi kafein dari kopi, teh, maupun kakao, Anda bisa mendapatkan berbagai macam antioksidan, salah satunya adalah asam klorogenat. Senyawa ini dapat menurunkan risiko terkena serangan jantung, termasuk penyakit lain yang masih berhubungan, seperti obesitas dan diabetes tipe 2. Untuk mendapatkan manfaat kafein ini. konsumsilah minuman berkafein dalam jumlah yang wajar. Pasalnya, kafein yang berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah. Hindari pula menambahkan terlalu banyak gula atau krimer untuk mencegah peningkatan gula darah. 3. Menurunkan berat badan Penelitian mengungkap bahwa kafein dapat meningkatkan pembakaran kalori dan lemak. Hal ini pada akhirnya bisa menurunkan berat badan berlebih dan kadar lemak tubuh, sehingga Anda terhindar dari banyak risiko kesehatan. 4. Meningkatkan performa olahraga Mengonsumsi minuman berkafein sekitar 1 jam sebelum olahraga bisa meningkatkan kekuatan otot, stamina, dan daya tahan tubuh seseorang saat berolahraga. Manfaat kafein ini didapat karena kafein dapat memaksimalkan penggunaan lemak sebagai sumber energi. 5. Mengurangi rambut rontok Tidak hanya dikonsumsi, kafein juga terkandung di dalam beberapa produk perawatan rambut karena adanya manfaat kafein dalam mengurangi kerontokan rambut. Kafein yang digunakan di kulit kepala diduga mampu merangsang sirkulasi darah dan memblokir enzim yang berkaitan dengan kerontokan rambut. Dengan begitu, kerontokan rambut akan berkurang dan kesehatan rambut secara keseluruhan bisa meningkat. 6. Meredakan sembelit Saat mengalami sembelit, cobalah mengonsumsi minuman berkafein sebagai cara untuk mengatasinya. Pasalnya, kafein mampu meningkatkan kontraksi otot di usus besar sehingga buang air besar BAB menjadi lancar. Penelitian mengungkapkan rasa ingin BAB akan langsung terasa dalam jangka waktu 4 menit setelah minum kopi. 7. Mencegah pikun Rutin mengonsumsi minuman berkafein adalah salah satu cara untuk menjaga ingatan jangka pendek maupun jangka panjang. Bahkan, kafein juga dapat mencegah terjadinya penyakit Alzheimer dan demensia yang sering kali dikaitkan dengan kepikunan. Namun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai manfaat kafein dalam mencegah pikun. Pasalnya, belum diketahui pasti apakah kafein benar-benar meningkatkan daya ingat atau hanya meningkatkan fokus dan perhatian. 8. Mencegah penyakit kanker Kafein memiliki sifat antioksidan yang mampu melindungi Anda dari kerusakan sel tubuh yang bisa berujung menjadi berbagai penyakit kronis, termasuk kanker. Sebagai sumber kafein, konsumsi kopi dihubungkan dengan penurunan risiko terjadinya penyakit kanker, seperti kanker prostat, kanker endometrium, kanker kulit, dan kanker hati. Manfaat kafein ini juga berasal dari senyawa lain dalam kopi yang bersifat antioksidan, seperti flavonoid dan polifenol. Anjuran Konsumsi Kafein Setiap orang memiliki perbedaan reaksi terhadap kafein. Meski begitu, batasi konsumsi kafein agar tidak berlebihan. Terlalu banyak mengonsumsi kafein bisa menyebabkan insomnia, sakit kepala, jantung berdebar, hingga meningkatkan risiko terjadinya osteoporosis. Konsumsi kafein yang aman adalah tidak lebih dari 400 miligram per hari. Ini setara dengan 4 cangkir kopi. Namun, kurangi dosis kafein apabila Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu, misalnya penyakit jantung. Selain itu, ibu hamil juga harus membatasi asupan kafein, yakni tidak lebih dari 200 miligram per hari, atau sekitar 1–2 cangkir kopi. Pasalnya, bila dikonsumsi lebih dari jumlah tersebut, kafein bisa meningkatkan risiko terjadinya keguguran. Jadi, saat Anda berniat menyeruput sajian kopi atau teh hari ini, ingat untuk tidak melebihi dosis kafein harian yang disarankan. Selain itu, hindari juga menambahkan terlalu banyak krim atau gula pada kopi atau teh agar manfaat kafein bisa Anda rasakan secara maksimal. Bila Anda memiliki kondisi medis tertentu, sebaiknya tanyakan dulu kepada dokter apakah Anda boleh mengonsumsi kafein dan berapa banyak minuman berkafein yang boleh Anda konsumsi.
Jumlahkafein yang cenderung rendah ini membuat KADAR KAFEIN, Kopi arabika memiliki kandungan kafein di kisaran 0,9-1,4 persen. Healthy&beauty - Perbedaan ke 4👇👇👇 4.

Jakarta - Ada beragam minuman kopi yang disukai para penikmatnya. Mulai dari kopi cold brew hingga es kopi, mana yang mengandung paling banyak kafein?Kopi adalah minuman yang banyak digemari saat ini, bahkan menjadi bagian gaya hidup anak muda. Terbukti dengan banyaknya coffee shop yang tersebar di minuman kopi ada banyak. Empat diantaranya sangat populer yaitu espresso, cold brew, kopi hitam, dan espresso. Keempat jenis kopi ini memiliki kandungan kafein yang berbeda. Kamu harus mengetahui kandungan kafein setiap kopi agar bisa mengetahui batasan maksimal mengonsumsi kopi per hari. Dilansir dari Health Line 18/7, batas maksimal asupan kafein per hari sebesar 400 mg. Jadi, dalam sehari kamu bisa mengonsumsi 2-4 cangkir kopi tergantung kandungan kamu bisa mengenali kandungan kafein pada beberapa jenis kopi. Seperti dilansir dari Health Line 28/7, kandungan kafein pada cold brew, es kopi, hingga espresso memiliki perbedaan per Juga Air Rebusan Mie Instan Perlu Diganti? Ini Kata Ahli Gizi1. EspressoJumlah kafein pada 4 jenis kopi populer Foto Getty Images/iStockphotoEspresso adalah jenis kopi hitam yang rasanya pahit pekat. Kopi ini dihasilkan melalui ekstraksi biji kopi yang sudah digiling dengan menyeduhkan air panas menggunakan tekanan tinggi. Nama espresso berasal dari bahasa Italia yang memiliki arti 'express' atau 'cepat'.Espresso langsung disajikan kepada pelanggan setelah jadi tanpa menambahkan racikan yang lain. Jadi, rasa kopinya sangat pekat dan pahit. Selain bisa dinikmati langsung, espresso juga dijadikan untuk base minuman kopi berapa jumlah kafein pada secangkir espresso? Secangkir espresso berukuran 44 ml memiliki kandungan kafein 150 miligram. Dengan kandungan kafein tersebut, jumlah konsumsinya bisa sebanyak 2 cangkir Cold BrewJumlah kafein pada 4 jenis kopi populer Foto Getty Images/iStockphotoCold brew saat ini menjadi salah satu jenis kopi yang populer dan banyak digemari. Proses pembuatan cold brew tanpa penyeduhan air panas, melainkan menggunakan air cold brew biasanya dinikmati dengan tambahan air putih dan es batu. Ada juga yang menjadikan kopi cold brew dengan tambahan susu lagi sehingga rasanya makin kandungan kafeinnya, dalam secangkir kopi cold brew berukuran 473 ml terdapat 205 miligram kafein. Sehingga kamu hanya bisa mengonsumsi sekitar 2 cangkir kopi cold brew per Juga Chef Hotel Bintang 4 Ini Jualan Ayam Panggang, Omzetnya Rp 6 Juta Sehari! Simak Video "Ngopi Cantik Sambil Lihat Rusa di Jakarta" [GambasVideo 20detik]

Darisemua produk kopi Good Day di atas, kopi Good Day Tiramissu Bliss dan Funtastic Mocacinno disajikan dalam kemasan botol mini praktis sedangkan yang lainnya adalah sachet. Komposisi kopi Good Day The Original yaitu : netto: 20g. takaran saji: 150ml pada 80C. komposisi: gula, krimer nabati, kopi instant.
Disajikan dalam bentuk dingin maupun hangat, juga tersedia dalam berbagai macam bentuk, mulai dari teh bubuk sampai teh instan. Lantas, berapa kandungan kafeinnya? Teh memiliki kandungan kafein yang lebih rendah daripada kopi. Kandungan kafein setiap jenis teh juga berbeda-beda. Secangkir teh hijau 24 – 45 mg mengandung lebih sedikit kafein dibandingkan dengan teh hitam 14-70 mg. Selain mengandung kafein yang lebih sedikit, teh hijau juga dapat membantu Anda dalam penurunan berat badan. Untuk mengurangi jumlah kafein dalam teh, cobalah untuk menyeduh teh dalam waktu singkat. Bagi Anda penyuka teh dalam kemasan, teh tersebut juga mengandung kafein sebesar 5 – 40 miligram per 237 mililiter. Kafein dalam cokelat Jika Anda tidak suka kopi maupun teh, cokelat panas bisa jadi minuman berkafein lain yang bisa Anda nikmati. Kandungan kafein dalam cokelat tidak kalah dengan yang ada dalam minuman sebelumnya. Laporan dari University New South Wales menunjukkan bahwa kandungan kafein dalam secangkir cokelat panas 150 ml atau cocoa berkisar antara 10 – 70 milgram. Ini tergantung dari jenis cokelat yang digunakan dan kekuatannya. Sedangkan, cokelat bar 30 gram mengandung kafein sebanyak 20 – 60 miligram. Namun lagi-lagi, bergantung dengan jenisnya, setiap coklat juga memiliki kandungan kafein yang berbeda. Semakin banyak padatan biji kokoanya, maka kafeinnya akan semakin tinggi. Dalam 100 gram penyajian cokelat yang mengandung 45 – 59% kokoa, kafeinnya diperkirakan berkisar pada angka 43 miligram. Sedangkan kafein dalam cokelat dengan kepadatan kokoa 60 – 69% mencapai 86 miligram. Kesimpulan Dilihat dari perbandingan di atas, kopi menempati urutan pertama yang mengandung kafein paling banyak. Bahkan, kandungannya bisa 40 kali lebih besar dibandingkan dengan minuman cokelat. Anda mungkin bisa mendapatkan manfaat dari kandungan kafein dalam kopi. Namun, Anda juga perlu hati-hati. Terlalu banyak asupan kafein juga berdampak buruk bagi kesehatan Anda. Anda bisa mengalami peningkatan denyut jantung, sakit kepala, kesulitan tidur, sampai dehidrasi jika terlalu banyak mengonsumsi minuman berkafein. Bila Anda sudah terbiasa minum kafein guna mengisi energi, cobalah untuk menguranginya secara perlahan. Misalnya dengan minum kopi setengah decaf dan teh herbal. Atau, Anda bisa mencoba menjalani kebiasaan yang lebih sehat, seperti istirahat yang cukup serta tidur di jam yang teratur.
Andaingin melek dengan cara yang instan? kafein jawabannya. Simak yuk video nya!!!
Generally, the aim of this research to know the comparison of caffeine drinks through the result of reaction time after consumption coffee, green tea, and energy drink by the same amount of caffeine. The way to gather the data is using purposive sampling, the population that chosen by the researcher is 10 respondents’ college students of Ilmu Keolahragaan batch 2016. For data analysis, using SPSS 21 program for windows and Statistical calculation that used is One-Way ANOVA continues with Post Hoc Tukey. The average result from time reaction on Speed Anticipation Reaction is placebo, 1,257 green tea, energy drink, and black coffee. For Body Reaction Time Test visual shows the average around placebo, green tea, green tea, and black coffee. While on Whole Body Reaction Time Test auditory shows the placebo, green tea, energy drink, and black coffee. The signification value from three-time reaction test are Speed Anticipation Reaction Sig. > Whole Body Reaction visual Sig. > and Whole Body Reaction auditory Sig. > all of the result above Hence, it can be concluded there is no significant difference through time reaction result after consumption kind of caffeine drinks with the same concentration. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free PERBANDINGAN MENGONSUMSI BERBAGAI JENIS MINUMAN BERKAFEIN KOPI, TEH HIJAU, DAN MINUMAN BERENERGI TERHADAP WAKTU REAKSI Wigit Kisworo1, Hamidie Ronald Daniel Ray1,2,3, Ugelta Surdiniaty3 2Fakultas Human Sciences, Universitas Kanazawa, Ishikawa, Jepang; 3Pendidikan Olahraga Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, Indonesia. Abstract Generally, the aim of this research to know the comparison of caffeine drinks through the result of reaction time after consumption coffee, green tea, and energy drink by the same amount of caffeine. The way to gather the data is using purposive sampling, the population that chosen by researcher is 10 respondents’ college students of Ilmu Keolahragaan batch 2016. For data analysis, using SPSS 21 program for windows and Statistical calculation that used is One-Way ANOVA continues with Post Hoc Tukey. The average of result from time reaction on Speed Anticipation Reaction is placebo, 1,257 green tea, energy drink, and black coffee. For Body Reaction Time Test visual shows the average around placebo, green tea, green tea, and black coffee. While on Whole Body Reaction Time Test auditory shows the placebo, green tea, energy drink, and black coffee. The signification value from three time reaction test are Speed Anticipation Reaction Sig. > Whole Body Reaction visual Sig. > and Whole Body Reaction auditory Sig. > all of the result above Hence, it can be conclude there is no significantly difference through time reaction result after consumption kind of caffeine drinks with the same concentration. Keywords caffeine, reaction time, speed anticipation reaction, whole body reaction Korespondensi Wigit Kisworo, E-mail kisworowigit Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, Indonesia. Vol. 4, No. 1, Agustus 2020 – Februari 2021 Jurnal Ilmu Faal Olahraga 1Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, Indonesia; PENDAHULUAN Dalam pengaturan olahraga, kafein dikonsumsi sebelum bertanding oleh 74% atlet elit nasional dan internasional, berbasispada konsentrasi kafein ditemukan di sampel urin yang diperoleh untuk analisis doping. Kafein dalam olahraga dikaitkan dengan manfaat fisik yang berasal dari konsumsi dalam berbagai macam aktivitas olahragadan penghapusan kafein dari daftarzat terlarang yang diterbitkan oleh World Antidoping Agency WADA pada tahun 20081. Minuman energi dan kopi menyatakan penyakit Parkinson2. Sementara itu, konsentrasi kafein bervariasi tipe kepribadian, latihan, penggunaan obat-obatan, stress, intelegensi, dan cedera otak6. Kafein 1,3,7- trimethylxanthine adalah alkaloid alami yang ditemukan dalam berbagai variasi kuantitas dalam kacang, daun, dan buah1. Beberapa sumber kafein umum adalah kacang kola Cola acuminate, biji coklat Theobroma cacao, yerba mate Ilex paraguariensis, dan guarana berry Paullinia cupana; namun, biji kopi panggang Coffea Arabica dan Coffea robusta, dan daun teh Camelia siniensis adalah sumber makanan utama kafein7. Ada maupun tidak ada perbedaan kimia antara kafein sintetis dan alami bersumber dari kafein. Kafein paling sering dikonsumsi dalam minuman seperti kopi 71%, minuman ringan 16%, dan teh 12%8. Pasar untuk minuman berkafein telah meningkat dalam dekade terakhir dengan pengenalan minuman fungsional, termasuk kategori minuman energi, serta minuman lainnya seperti minuman olahraga berkafein, jus, dan air8. Selain minuman ini, kafein juga ditemukan dalam cokelat dan dalam berbagai macam obat-obatan seperti formulasi pereda sakit dan suplemen diet3. Mengkonsumsikafein dapat mempromosikan peningkatan kinerja manusia9. Efek kafein terhadap kinerja terkait dengan mekanisme sentral dan perifer. Efeknya kafein pada sistem saraf pusat SSP terkait dengan blokade reseptor adenosin yang mencegah penurunan aktivitas saraf dan selanjutnya peningkatan perekrutan otot10. Secara periferal,peningkatan katekolamin plasma dan aktifitas glikolisis meningkatkan ketersediaan energi untuk otot aktif selama latihan9. Sebagai konsekuensi dari efek sentral dan perifer, kafein meningkatkan kinerja dalam melibatkan fungsi kerja psikomotor seperti ketangkasan dan akurasi pengambilan keputusan11. Kafein meningkatkan kecepatan dan akurasi sepak bola12. Demikian pula bahwa kafein keterampilan itu, penelitian juga menunjukkan bahwa kafein meningkatkan kinerja selama beberapa sprint, khususnya selama sprint pertama dalam satu set beberapa sprint14. Studi-studi ini menunjukkan bahwa suplementasi kafein meningkatkan kekuatan, kecepatan, kelincahan, perhatian dan waktu reaksi. Semua variabel ini merupakan penentu penting kinerja dalam pertempuran olahraga15. Waktu reaksi adalah waktu yang telah berlalu antara presentasi dari stimulus sensorik dan respon perilaku selanjutnya. Memiliki waktu reaksi yang baik memungkinkan seseorang bertindak sedikit lebih cepat dari lawan mereka, sehingga memberi mereka keuntungan dalam dengan waktu reaksi5. Faktor lain yang memengaruhi waktu reaksi diantaranya adalah kelelahan, gangguan psikologis, mengkonsumsi minuman beralkohol, siklus pernapasan, tremor, antara minuman yang berbeda dengan kopi, pada umumnya memiliki nilai tertinggi dibandingkan teh, dan beberapa minuman energi. Sebuah variasi yang signifikan dalam konsentrasikafein dalam kategori minuman juga terdapat pada kasus kopi dan teh. Teh hijau mengandung kafein, namun ada variabilitas yang besar dalam kandungan kafein menurut jenis teh hijau. Mengingat kafein itu terjadi secara alami pada minuman yang mengandung kafein akan bervariasi karena varietas tanaman, kondisi pertumbuhan lingkungan atau metode pembuatan yang digunakan3. persaingan4 .Waktu reaksi dibagi menjadi 5 bagian yaitu, datangnya rangsangan pada reseptor telinga, mata, dan kulit, menentukan rangsangan ke sistem syaraf pusat SSP, membangun dan melepaskan sinyal yang efektif perintah, meneruskan perintah tersebut dari SSP ke otot, dan merangsang otot dan membuat awal 1 sampai 4 adalah yang disebut meningkatkan koordinasi, kecepatan, dan ketepatan selama protokol tertentu mengukur bahwa dapat meningkatkan kinerja, konsentrasi dan kecepatan reaksi, meningkatkan kewaspadaan, merangsang metabolisme, dan membuat orang merasa lebih energik. Studi baru menemukan kopi tidak menaikkan tekanan darah atau kolesterol, mungkin memiliki sifat anti kanker, mengurangi kemungkinan berkembangnya diabetes, dan membantu melindungi pria dari Vol. 4, No. 1, Agustus 2020 – Februari 2021 Jurnal Ilmu Faal Olahraga Penelitian ilmiah mengenal efek kafein tehadap performa individu dalam olahraga beregu hampir tidak mungkin terlaksana dan jarang dilakukan. Perlu diketahui, selain meningkatkan daya tahan dan memberikan keuntungan ergogenik, kemampuan kafein dalam mempercepat reaksi, menstabilkan mental, serta memperbaiki ketahanan perhatian fokus dan perhatian terbagi menawarkan janji surga bagi atlet yang melakoni olahraga beregu, seperti bola basket, sepak bola, bisbol, dan olahraga yang membutuhkan reaksi cepat lainnya seperti tenis, anggar, tinju, dan balap mobil. Dengan kata lain, kafein akan mendorong atlet lari, renang, dan balap sepeda untuk menempuh lintasan yang lebih jauh dengan lebih cepat. Kafein tidak hanya memberikan keuntungan dengan cara ini, tetapi juga melalui efeknya terhadap beberapa faktor pendukung kesuksesan lainnya16. Menurut data saat ini, peningkatan reaksi setelah mengkonsumsi kafein boleh dibilang signifikan, baik ketika subjek dalam kondisi bugar maupun letih17. Dalam kecepatan reaksi dan pengambilan keputusan secara tepat, keduanya diperantarai oleh kafein, adalah dua komponen penting untuk mencapai performa yang baik dalam cabang olahraga beregu dan olahraga lain yang mementingkan kecepatan18. Dengan demikian, dalam secangkir kopi, teh hijau, dan minuman berenergi yang sering dikonsumsi sama-sama mengandung kafein namun dalam jumlah yang berbeda. Sehingga akan menimbulkan pengaruh yang berbeda pula karena adanya perbedaan jumlah kafein di dalamnya. Namun, apabila ketiga jenis minuman tersebut memiliki jumlah kafein yang sama maka tidak menuntut kemungkinan akan mendapatkan pengaruh yang sama seperti meningkatkan kinerja, konsentrasi dan kecepatan reaksi. Berdasarkan masalah yang telah diungkapkan, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perbandingan dari setiap jenis minuman berkafein terhadap waktu reaksi yang dihasilkan setelah mengkonsumsi kopi, teh hijau, dan minuman berenergi dengan jumlah kafein yang sama. METODE PENELITIAN Penelitian ini menunjukkan fokus penelitian yang dikaji adalah analisis karakteristik sampel yang melakukan tes dengan mengkonsumsi kafein yang terkandung dalam kopi, teh hijau dan minuman penelitian adalah 10 orang mahasiswa baik putra maupun putri dengan jumlah yang sebanding. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara Purposive Sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan menggunakan pertimbangan tertentu. Pertimbangan pengambilan sampel yang diambil pada penelitian ini berdasarkan atas 1 Mahasiswa Program Studi Ilmu Keolahragaan Angkatan 2016. 2 Tidak mengkonsumsi kafein setiap hari secara teratur. 3 Tidak memiliki masalah yang serius terhadap minuman berkafein. 4 Tidak memiliki riwayat penyakit jantung. 5 Tidak memiliki riwayat penyakit lambung. 6 Tidak merokok dan meminum minuman beralkohol. Tabel 1. Pemberian Kafein Pada Waktu Reaksi. Pemberian Kafein Pada Tes Waktu Reaksi Puasa kafein 1 hari sebelum pengujian Speed Anticipation Reaction Test Speed Anticipation Reaction Test Speed Anticipation Reaction Test Speed Anticipation Reaction Whole Body Reaction Time Test visual & auditory Whole Body Reaction Time Test visual & auditory Whole Body Reaction Time Test visual & auditory Whole Body Reaction Time Test visual & auditory Vol. 4, No. 1, Agustus 2020 – Februari 2021 Jurnal Ilmu Faal Olahraga Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu diambil dari 10 orang sampel Mahasiswa Ilmu Keolahragaan. Seluruh sampel melakukan empat kali pengujian dengan waktu yang sama namun dilakukan setelah  2 hari dari penelitian sebelumnya. Ketiga jenis minuman berkafein yang akan dikonsumsi yaitu, minuman berenergi, kopi hitam, teh hijau, dan penelitian terakhir menggunakan air mineral sebagi plasebo. Masing – masing dari ketiga minuman tersebut mengandung 50 mg kafein. Sampel yang ikut berpartisipasi melakukan pengujian selama satu kali dalam sehari. Sebelum melakukan pengujian, sampel mengkonsumsi minuman berkafein dengan jumlah kafein yang telah ditentukan oleh peneliti. Setalah 60 menit mengkonsumsi minuman berkafein, sampel melakukan pengujian terhadap waktu reaksi yang pertama yaitu Speed Anticipation Reaction Test dan selanjutnya dengan pengujian waktu reaksi dengan menggunakan Whole Body Reaction Time Test. Data dianalisis secara statistik dengan menggunakan aplikasi Statistikal Product and Service Solution SPSS dengan analisis One Way Anova dilanjutkandengan Uji Post Hoc Tukey. Tingkat kepercayaan analisis data pada penelitian ini adalah 95%, sehingga nilai α untuk penelitian ini adalah 0,05. HASIL PENELITIAN Tabel 2 . Hasil Analisis Deskriptif Tes Waktu Reaksi. Speed Anticipation Reaction Whole Body Reaction Time - visual Whole Body Reaction Time - auditory 1. Speed Anticipation Reaction Test Pada tabel 1 diperoleh nilai rata-rata dari minuman yang diujikan pada tes Speed Anticipation Reactiondengan masing-masing nilai sebesar 1,263 sec untuk plasebo, 1,257 sec untuk teh hijau, 1,271 sec untuk minuman energi dan 1,358 sec pada kopi htam. Nilai signifikansi dari tes Speed Anticipation Reaction sebesar Berikut ini adalah nilai perbandingan dari hasil tes waktu reaksi pada Speed anticipation Reaction Test Vol. 4, No. 1, Agustus 2020 – Februari 2021 Jurnal Ilmu Faal Olahraga Gambar 1. Nilai Perbandingan Speed anticipation Reaction Test 2. Whole Body Reaction Time Test visual Pada tabel 1 diperoleh nilai rata-rata dari minuman yang diujikan pada tes Whole Body Reaction Time Test visualdengan masing-masing nilai sebesar 0,250 sec untuk plasebo, 0,245 sec untuk teh hijau, 0,257 sec untuk minuman energi dan 0,244 sec pada kopi hitam. Nilai signifikansi dari tes Whole Body Reaction Time Test visual sebesar 0, ini adalah nilai perbandingan dari hasil tes waktu reaksi pada Whole Body Reaction Time Test visual . Gambar 2. Nilai Perbandingan Whole Body Reaction Time Test visual 00,20,40,60,811,21,41,61,8Plasebo Teh Hijau Minuman Energi Kopi HitamWaktu detik Rata-rata Speed Anticipation Reaction Test 00,050,10,150,20,250,30,35Plasebo Teh Hijau Minuman Energi Kopi HitamWaktu detik Rata-rata Whole Body Reaction Time Test visual 3. Whole Body Reaction Time Test auditory Pada Tabel 1 diperoleh nilai rata-rata dari minuman yang diujikan pada tes Whole Body Reaction Time Test auditory denganmasing-masing nilai sebesar 0,239 sec untukplasebo, 0,239 sec untuk teh hijau, 0,274 secuntuk minuman energi dan 0,263 sec pada kopi htam. Nilai signifikansi dari tes Whole Body Reaction Time Test visual sebesar 0,348. Berikut ini adalah nilai perbandingandari hasil tes waktu reaksi pada Whole BodyReaction Time Test auditory Vol. 4, No. 1, Agustus 2020 – Februari 2021 Jurnal Ilmu Faal Olahraga Gambar 3. Nilai Perbandingan Whole Body Reaction Time Test auditory DISKUSI Dalam penelitian ini, peneliti tidak merujuk pada dosis kafein yang seharusnya digunakan seperti dalam studi yang dilakukan sebelumnya bahwasannya untuk medapatkan efek yang diinginkan maka dosis kafein yang dikonsumsi sebanyak 4,45 mg / kg berat badan20. Namun peneliti menggunakan sumber pada penelitian yang telah dilakukan dengan menetapkan  50 mg untuk penelitiannya kepada sampel yang secara tidak teratur mengkonsumsi kafein setiap harinya21. Minuman energi dan kopi menyatakan bahwa dapat meningkatkan kinerja, konsentrasi, dan kecepatan reaksi, meningkatkan kewaspadaan, merangsang metabolisme, dan membuat orang merasa lebih energik2. Sementara itu, konsentrasi kafein bervariasi antara minuman yang berbeda dengan kopi, sehingga pada umumnya memiliki nilai tertinggi dibandingkan teh dan beberapa minuman energi3. Dalam secangkir kopi, teh hijau dan minuman berenergi yang sering dikonsumsi sama-sama mengandung kafein dalam jumlah yang berbeda. Pengaruh Berdasarkan pada gambar 1 mengenai nilai standar deviasi Tes Speed Anticipation Reaction, terlihat adanya beberapa perbedaan nilai walaupun tidak signifikan, dan juga sebaran data dari masing-masing nilai tidak terlampau jauh. Jika dikategorikan dalam Norma Speed Anticipation Reaction 2080 msec, maka seluruh nilai rata-rata yang tertera dalam gambar 1 tergolong dalam kategori Semi-Acceptable. Pada gambar2 mengenai nilai standar deviasi Tes Whole Body Reaction visual, terlihat adanya beberapa perbedaan nilai walaupun tidak signifikan, dan juga sebaran data dari masing-masing nilai tidak terlampau jauh. Jika dikategorikan dalam Norma Whole Body Reaction, maka seluruh nilai rata-rata yang tertera dalam gambar 2 tergolong dalam kategori Bagus. Pada gambar 3 mengenai nilai standar deviasi Tes Whole Body Reaction auditory, terlihat adanya beberapa perbedaan 00,050,10,150,20,250,30,35Plasebo Teh Hijau Minuman Energi Kopi HitamWaktu detik Rata-rata Whole Body Reaction Time Test auditory Pada dasarnya kafein memang sering dipelajari sehubungan dengan waktu reaksi19, yang didapatkan juga akan berbeda karena perbedaan jumlah kafein yang terdapat di dalam minuman tersebut. Namun, apabila ketiga minuman tersebut memiliki jumlah kafein yang sama maka tidak menuntut kemungkinan akan mendapatkan pengaruh yang sama seperti halnya pada waktu reaksi. namun jumlah kafein dalam satu cangkir kopi tidak dapat mengurangi waktu reaksi. Sementaraitu, minuman kafein yang digunakan oleh penelitihanya mengandung 50 mg kafein dari setiap jenisminuman. Artinya, dari ketiga minuman kafeinyang digunakan Teh Hijau, Minuman Energi, danKopi Hitam, hanya teh hijau saja yang sampai 2cangkir untuk mendapatkan 50 mg kafein. Di sisi lain, Linder 2001, menemukan bahwa meminum satu kaleng baik dari kafein atau kafein bebas kafein tidak memiliki efek yang dapat dideteksipada waktu reaksi. Pada penelitian ini peneliti menyamaratakan jumlah kafein dalam kopi hitam, teh hijau dan minuman energi sebanyak 50 mg kafein. Hal tersebut merujuk pada jumlah kafein dalam satu botol minuman energi yang beredar di Indonesia yang hanya diperbolehkan mengandung 50 mg kafein dalam satu botolnya. Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan BPOM, sehingga dalam penelitian ini jumlah kafein yang digunakan adalah 50 mg untuk setiap jenis minuman kafein. Vol. 4, No. 1, Agustus 2020 – Februari 2021 Jurnal Ilmu Faal Olahraga nilai walaupun tidak signifikan, dan juga sebaran data dari masing-masing nilai tidak terlampau jauh. Jika dikategorikan dalam Norma Whole Body Reaction, maka seluruh nilai rata-rata yang tertera dalam gambar 3 tergolong dalam kategori Bagus. Berdasarkan hasil analasis dan pengolahan data yang telah dilakukan, peneliti dapat menjawab hipotesis yang telah dirumuskan dari hasil penelitian. Temuan dalam penelitian ini yaitu tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari hasil penelitian terhadap kedua intrumen tes waktu reaksi. Nilai signifikansi dari ketiga tes waktu reaksi Speed Anticipation Reaction Sig. > Whole Body Reaction visual Sig. > dan Whole Body Reaction auditory Sig. > seluruhnya di atas 0,05 sehingga  diterima. Dengan demikian, tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap waktu reaksi yang dihasilkan setelah mengkonsumsi berbagai jenis minuman kafein dengan jumlah kafein yang sama. Penelitian yang dilakukan untuk melihat perbedaan waktu reaksi dari ketiga jenis minuman berkafein ini tidak mendapatkan perbedaan yang signifikan. Hal tersebut diperoleh dari jumlah kafein yang sama dari setiap minuman dan juga jumlah kafein yang terdapat di dalam minuman tersebut memiliki konsentrasi yang sangat sedikit. Peneliti tidak menemukan perbedaan dari ketiga minuman berkafein yang diujikan terhadap waktu reaksi. Namun, peneliti menemukan adanya beberapa hasil yang didapatkan yaitu 1 Ketiga minuman berkafein yang telah diujikan terhadap waktu reaksi dengan jumlah kafein masing-masing sebanyak 50 mg, tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan di antara ketiganya. 2 Mengkonsumsi berbagai jenis minuman berkafein dengan jumlah kafein yang sama tidak akan mendapatkan pengaruh yang berbeda. 3 Mengkonsumsi berbagai jenis minman berkafein untuk mendapatkan waktu reaksi yang diinginkan tentunya harus memperhatikan konsentrasi atau jumlah kafein dalam minuman itu sendiri. Artinya, setiap minuman berkafein memiliki jumlah kafein yang bervariasi dan akan memiliki pengaruh yang berbeda dari setiap jenisnya. 4 Jumlah kafein dalam satu cangkir kopi tidak dapat mengurangi waktu reaksi sehingga tidak akan mendapatkan pengaruh yang baik. KESIMPULAN Berdasarkan analisis data dan pembahasan, dapat diambil kesimpulan bahwa 1. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap waktu reaksi pada Tes Speed Anticipation Reaction. 2. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap waktu reaksi pada Tes Whole Body Reaction Time visual. 3. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap waktu reaksi pada Tes Whole Body Reaction Time auditory. Dari keseluruhan tes waktu reaksi, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap waktu reaksi yang dihasilkan setelah mengkonsumsi berbagai jenis minuman kafein dengan jumlah kafein yang sama. DAFTAR PUSTAKA DelCoso J, Salinero JJ, González-Millán C, Abián-Vicén J, and Pérez-González B. Dose Response effect of a caffeine-containing energy drink on musle performance a repeated measures design. J of the Internat Soc of Sport Nutr. 2012;911-10. Valeria Matinuzzi. Effect and Effectiveness of Energy Drinks. Boston; 2012. Heckman MA, Weil J, Gonzalez d ME. Caffeine 1,3,7-trimethylxanthine in foods A Comperhensive Review on Consumption, Functionality, Safety, and Regulatory Matters. J of Food Sci. 2010;753R77-87 Shelton J. The Effect of Caffeineon Reaction Time of Two Neurocognitive Tests. Theses and Dissertations. 2016; p. 20. Imanudin I. kondisi fisik Bandung FPOK; 2017. Kosinski RJ. A LIteratur Review on Reaction Time. 2013 September p. 2. Barone JJ, Roberts RH. Caffeine Consumption. Food Chem Toxicol. 1996;34119-29. Davis JK, Green JM. Caffeine and anaerobic performance. Sports Med. 2009;3910813-832. Bazzuchi I, Felici F, Montini MFF, Sacchetti M. Caffeine improves neuromuscular function during maximal dynamic exercise. Muscle Nerve. 2011;436839-844. Brice C, Smith A. The Effect of caffeine on simulated driving, subjective alertness and 7 Vol. 4, No. 1, Agustus 2020 – Februari 2021 Jurnal Ilmu Faal Olahraga sustained attention. Hum Psychopharmacol. 2001;167523-531. Foskett A, Ali A, Gant N. Caffeine enhances cognitive function and skill performance during simulated soccer activity. J Internat of Sport Nutr. 2009;194410-423. Stuart GR, Hopkins WG, Cook C, Cairns SP.. Multiple effects of caffeine on simulated high-intensity team-sport performance. Med of Sci Sport Exerc. 2005;37111998-2005. Schneiker KT, Bishop D, Dawson B, Hackett LP. Effect of caffeine prolonged intermittent-sprint ability in team sport athletes. Med of Sci Sports Exerc. 2006;383578-585. Santos VG, et al. Caffeine Reduces Reaction Time and Improves Performance in Simulated-Contest of Taekwondo. J Nutrients. 2014; p. 637-649. Ferrauti A, Weber K, Struder HK. Metabolic ergogenic effect of carbohydrate and caffeine beverage in tennis. J of Sports Med and Phys Fitness. 1997;374258-266. Lorist MM, Snel J, Kok A, Mulder G. Influence of caffeine on selective attention in well-rested and fatigued subjects. J 316525-534. Bealer B. The Miracle of Caffeine New York The Free Press; 2002. Durlac PJ, Edmunds R, Howard L, Tipper SP. A rapid effect of caffeinated beverages on two chioces reaction time tasks. Nutr Neurosci. 2002;56433-442. Graham TE, Hibbert E, Sathasivam P. Metabolic and excercise endurance effects of coffee and caffeine ingestion. J Appl and Physiol. 1998; 853883-889. Bell DG, McLellan TM. Exercise Endurance 1, 3, 6 hours after caffeine ingestion in caffeine users and nonusers. J Appl Physiol. 2002; 9341227-1234. Lorist M, Snel J. Caffeine effect on perceptual and motor processes. Electroencephalogr and Clin Neurophysiol. 1997;1025401-414. McLellan TM, et al. Cafeine maintains vigilance and marksmanship in simulated urban operation with sleep deprivation. Aviat Space, and Environ Med. 2005;76139-45. Ligouri A, Robinson JH. Caffeine antagonism of alcohol-induced driving impairment. Drug and Alcohol Depend. 2001;632123-129. Linder GN. The effect of caffeine consumption on reaction time. Bulletin of the South Caroline Academy of Science. 2001;42. Froeliger B, Gilbert DG, McClernon FJ. Effect of nicotine on novelty detection and memory recognition performance double-blind, placebo-controlled studies of smokers and nonsmokers. Psychopharmacology. 2009;2054625-633. 8 Vol. 4, No. 1, Agustus 2020 – Februari 2021 Jurnal Ilmu Faal Olahraga ResearchGate has not been able to resolve any citations for this aim of this study was to investigate the effects of caffeine on reaction time during a specific taekwondo task and athletic performance during a simulated taekwondo contest. Ten taekwondo athletes ingested either 5 mgkg-1 body mass caffeine or placebo and performed two combats spaced apart by 20 min. The reaction-time test five kicks "Bandal Tchagui" was performed immediately prior to the first combat and immediately after the first and second combats. Caffeine improved reaction time from ± to ± s only prior to the first combat P = During the first combat, break times during the first two rounds were shorter in caffeine ingestion, followed by higher plasma lactate concentrations compared with placebo P = and respectively. During the second combat, skipping-time was reduced, and relative attack times and attack/skipping ratio was increased following ingestion of caffeine during the first two rounds all P but combat intensity was decreased following placebo all P < In conclusion, caffeine reduced reaction time in non-fatigued conditions and delayed fatigue during successive taekwondo Dependent smokers exhibit deficits in attentional and memory processes when smoking abstinent as compared to when satiated. While nicotine replacement therapy improves attention during abstinence, it is unclear whether this is due to the alleviation of withdrawal-related deficits or inherent beneficial effects of nicotine. Objectives The primary aim of these studies was to test whether nicotine exerts a beneficial effect on novelty detection and whether such effects occur in nonsmokers as well as habitual smokers. Materials and methods In two parallel, double-blind, placebo-controlled studies, 24 smokers study 1 and 24 nonsmokers study 2 were tested in two counterbalanced sessions once while wearing a nicotine patch smokers = 14 mg; nonsmokers = 7 mg and once while wearing a placebo patch. On each day, participants performed three content-specific oddball tasks perceptual, semantic, and emotional that required them to press a button whenever they saw a novel target 20% of stimuli embedded in a stream of common nontarget stimuli 80% of stimuli. Recognition memory for targets was subsequently tested. Reports of mood, smoking withdrawal, patch side effects, and blind success were collected in each session. Results Among smokers, compared to placebo, nicotine decreased target reaction time during all oddball tasks. Among nonsmokers, nicotine increased target detection accuracy and subsequent memory recognition. Nicotine’s enhancement on each respective measure was not task-content specific in either sample. Conclusions These data suggest that acute nicotine administration may exert direct beneficial effects on novelty detection and subsequent memory recognition in both smokers and nonsmokers. Moreover, these effects are not content-specific. Alexander FerrautiK WeberHeiko K StrüderMetabolic and ergogenic effects of carbohydrate and caffeine concentrations, common in commercial available beverages, were investigated in 16 tournament players 8 males and 8 females during a 4 hrs interrupted tennis match 30 min rest after 150 min. On three double-blind occasions players ingested a placebo PLA, carbohydrate CHO or caffeine drink CAF at court changeover and during the resting period. In men women total intake consisted of l l fluid, supplemented with 243 g 182 g carbohydrates CHO or with 364 mg 260 mg caffeine CAF, respectively. Postexercise all players performed a ball-machine test BMT and a tennis-sprint test TST. During match play blood glucose GLU was higher in CHO and did not differ between CAF and PLA. Immediately after the resting period GLU temporary declined in CHO and PLA, while no significant changes occurred in CAF. Increases of serum FFA and glycerol as well as the decrease of insulin were similar during the PLA and CAF trials and less pronounced in CHO. Postexercise urine concentrations of epinephrine and caffeine were significantly higher in CAF. Perception ratings and hitting accuracy BMT were not affected by treatment. CHO resulted in higher blood lactate levels during match play and a better post-exercise sprint performance TST. Under CAF women won significantly more games than during both other treatments. CHO enhances tennis-specific running-speed but has no ergogenic effect on tennis performance under the conditions of our study. CAF improves glucose homeostasis at the beginning of work load after rest and may increase tennis success in is little evidence regarding the benefits of caffeine ingestion on cognitive function and skillful actions during sporting performance, especially in sports that are multifaceted in their physiological, skill, and cognitive demands. To examine the influence of caffeine on performance during simulated soccer activity. Twelve male soccer players completed two 90-min soccer-specific intermittent running trials interspersed with tests of soccer skill LSPT. The trials were separated by 7 days and adhered to a randomized crossover design. On each occasion participants ingested 6 mg/kg body mass BM of caffeine CAF or a placebo PLA in a double-blind fashion 60 min before exercise. Movement time, penalties accrued, and total time were recorded for the LSPT. Physiological and performance markers were measured throughout the protocol. Water 3 ml/kg BM was ingested every 15 min. Participants accrued significantly less penalty time in the CAF trial +/- s vs. PLA +/- s; p = .02, leading to a significantly lower total time in this trial CAF +/- s vs. PLA +/- s; p = .02. This decrease in penalty time was probably attributable to an increased passing accuracy in the CAF trial p = .06. Jump height was +/- higher in the CAF trial +/- cm vs. PLA +/- cm; p = .01. Caffeine ingestion before simulated soccer activity improved players' passing accuracy and jump performance without any detrimental effects on other performance of caffeine were studied in a visual focused selective search task in well-rested and fatigued subjects. A dose of 200 + 50 mg caffeine or placebo, dissolved in decaffeinated coffee, was administered in a double-blind and deceptive fashion. The task was to detect a target letter on one diagonal of a visual display designated as relevant and ignore stimuli presented on the irrelevant diagonal. Behavioral measures were supplemented by event-related potential ERP measures. Subjects reacted faster in the caffeine condition. Caffeine enhanced the N1 and the N2b components. Selection of relevant information apparently was more adequate in this condition. Search negativity was not affected by caffeine. Caffeine effects on the P3 elicited by target letters were more pronounced in the fatigued than in the well-rested subjects, indicating that the effects of caffeine are dependent on the state of the subject. The results suggest that caffeine has specific rather than general effects on information effects of a single dose of caffeine on specific information processing operations were examined by using a visual selective attention task in which subjects were asked to select between a left and right hand response on the basis of two different target letters. The target was presented on a predefined position in the visual field and was either presented alone or with flanker letters, calling for the correct, the incorrect or no specific response. A dose of 3 mg/kg body weight caffeine or lactose, dissolved in a cup of decaffeinated coffee, was administered double blind and deceptively to overnight abstinence coffee drinkers. Behavioural measures were supplemented by psychophysiological measures. The present results replicated the basic findings obtained in this paradigm. The results indicated that the time to localise the target decreased and response preparation started earlier after caffeine than after placebo. These caffeine effects did not interact with the time subjects spent on the task or with the reaction time distribution, which might be due to a high level of Caf ingestion increases plasma epinephrine Epi and exercise endurance; these results are frequently transferred to coffee Cof consumption. We examined the impact of ingestion of the same dose of Caf in Cof or in water. Nine healthy, fit, young adults performed five trials after ingesting double blind either a capsule Caf or placebo with water or Cof decaffeinated Cof, decaffeinated with Caf added, or regular Cof. In all three Caf trials, the Caf dose was mg/kg body wt and the volume of liquid was ml/kg. After 1 h of rest, the subject ran at 85% of maximal O2 consumption until voluntary exhaustion approximately 32 min in the placebo and decaffeinated Cof tests. In the three Caf trials, the plasma Caf and paraxanthine concentrations were very similar. After 1 h of rest, the plasma Epi was increased P < by Caf ingestion, but the increase was greater P < with Caf capsules than with Cof. During the exercise there were no differences in Epi among the three Caf trials, and the Epi values were all greater P < than in the other tests. Endurance was only increased P < 0. 05 in the Caf capsule trial; there were no differences among the other four tests. One cannot extrapolate the effects of Caf to Cof; there must be a components of Cof that moderates the actions of G. BellTom M. McLellanThe purpose of the present study was to examine the duration of caffeine's ergogenic effect and whether it differs between users and nonusers of the drug. Twenty-one subjects 13 caffeine users and 8 nonusers completed six randomized exercise rides to exhaustion at 80% of maximal oxygen consumption after ingesting either a placebo or 5 mg/kg of caffeine. Exercise to exhaustion was completed once per week at either 1, 3, or 6 h after placebo or drug ingestion. Exercise time to exhaustion differed between users and nonusers with the ergogenic effect being greater and lasting longer in nonusers. For the nonusers, exercise times 1, 3, and 6 h after caffeine ingestion were +/- +/- and +/- min, respectively, and these values were each significantly greater than the corresponding placebo values of +/- +/- and +/- min. For caffeine users, exercise times 1, 3, and 6 h after caffeine ingestion were +/- +/- and +/- min, respectively. Only exercise times 1 and 3 h after drug ingestion were significantly greater than the respective placebo trials of +/- +/- and +/- min. In conclusion, both the duration and magnitude of the ergogenic effect that followed a 5 mg/kg dose of caffeine were greater in the nonusers compared with the consumers of tea and coffee can report feeling beneficial subjective effects of consumption virtually immediately, tests for objective effects of caffeine immediately post-consumption have been rare. Two experiments examined caffeine's ability to influence reaction time in choice reaction time tasks, using a dose of caffeine typical of a cup of tea or instant coffee, and testing at short post-consumption delays. Two groups of participants were given 60 mg of caffeine, after overnight abstinence, either in a hot tea drink, or a hot water drink. Two control groups also received hot tea or water, but without caffeine. In Experiment 1, participants were given a keypress task before the drink baseline, immediately after the drink, and 40 min after the drink. In Experiment 2, a touch-screen test was given either 1, 14, or 27 min post consumption. Caffeine was found to reduce the effect of a distracter on reaction time in the keypress test and to reduce reaction time in a component of the touch-screen task; however, in neither experiment were these effects significantly modulated by post-consumption delay length. Thus, the speed of caffeine's action on psychomotor performance was shown to be on the order of M. McLellanGary H. KamimoriDouglas G. Bell Gregory BelenkyThe purpose of this study was to examine the effects of caffeine CAF on physical, vigilance, and marksmanship tasks in soldiers during a sustained 55-h field exercise. There were 30 soldiers +/- yr, +/- kg who were divided into a placebo PLAC and a CAF group. After a period of restricted sleep of 3 h during the first night, a period of sustained wakefulness began that ended at 1100 of the third day. PLAC or CAF doses of 100 mg, 200 mg, 100 mg, and 200 mg were administered at 2145, 2345, 0145, and 0345, respectively. At 2200 of day 2, subjects began two cycles of marksmanship, urban operations vigilance, and psychomotor vigilance PVT testing which ended at 0600 of day 3. CAF maintained marksmanship vigilance at 85% throughout the second night as compared with PLAC, who significantly declined to +/- overnight. Marksmanship accuracy also decreased significantly in PLAC from +/- to +/- but no change was observed in CAF. Urban operations vigilance decreased for both groups over the night, but the decrease was less for CAF +/- to +/- compared with PLAC +/- to +/- Reaction time and the number of major and minor lapses with the PVT significantly increased in PLAC but were unaffected in CAF. It was concluded that CAF was an effective strategy to sustain vigilance and psychomotor performance during military operations involving sleep deprivation.
Mendengaristilah kafein, kita biasanya langsung teringat akan minuman berwarna hitam yang disebut kopi. Ya, sebagaimana namanya, kopi memiliki kandungan utama berupa senyawa kafein. Namun jangan salah, selain terdapat pada kopi, kafein juga terkandung dalam jumlah besar pada teh dan cokelat. Meskipun rasanya nikmat, namun tidak sedikit individu yang pantang terhadap minuman yang berasa pahit ini.
Database makanan dan penghitung kalori Coffee Freeze Informasi Gizi Ukuran Porsi 1 bedak wangi 30 g Energi 544 kj 130 kkal Lemak 3,50g Lemak Jenuh 3,000g Lemak Trans 0,000g Lemak tak Jenuh Ganda 3,500g Kolesterol 0mg Protein 1,00g Karbohidrat 25,00g Serat 1,0g Gula 21,00g Sodium 5mg Kalium 0mg Apakah informasi ini tidak akurat atau tidak lengkap? Klik disini untuk mengedit. Terakhir Diperbarui 25 Mar 21 PM 6% dari AKG* 130 kal Rincian Kalori Karbohidrat 74%Lemak 23%Protein 3% *Berdasarkan AKG dari 2000 kalori Foto Ringkasan Gizi Kal 130 Lemak 3,5g Karb 25g Prot 1g Terdapat 130 kalori dalam 1 bedak wangi 30 g. Rincian Kalori 23% lemak, 74% karb, 3% prot. Es Kopi terkait dari Good Day Kopi terkait dari Good Day Avocado Delight Coffee The Original Funtastic Mocacinno Originale Cappucino Cappuccino Carrebian Nut Lihat Produk KopiGood Day Jenis lain dari Es Kopi Es Kopi dengan Susu Es Kopi dengan Krim dan Gula Es Kopi dengan Susu dan Gula Es Kopi Es Kopi dengan Krim Lihat Informasi Gizi Es Kopi Jenis lain dari Kopi Kopi Diseduh dari Bubuk Kopi Instan yang Terbuat dari Bubuk Cappuccino Kopi Latte Kopi Kopi Espresso Lihat Informasi Gizi Kopi Harap dicatat bahwa beberapa makanan mungkin tidak cocok untuk beberapa orang dan Anda disarankan untuk mencari nasehat dari ahli gizi sebelum memulai program pengurangan berat badan atau diet. Meskipun demikian, informasi yang disediakan di situs ini benar dan dapat dipercaya adanya, FatSecret tidak mewakili atau menjamin terhadap kelengkapan atau akurasi dan semua informasi, termasuk nilai gizi, sehingga penggunaannya menjadi resiko Anda sendiri. Semua merek dagang, hak cipta dan bentuk kekayaan intelektual lainnya adalah kepunyaan pemiliknya masing-masing.
Sementarabanyak minum kopi untuk meningkatkan kewaspadaan mental dan energi dari kandungan kafeinnya, beberapa lebih suka menghindari kafein. Bagi mereka yang sensitif kafein atau ingin mengurangi asupan kafein, tanpa kafein, atau kopi tanpa kafein, kopi sanggup menjadi alternatif yang elok jikalau Anda tidak ingin mengalah pada rasa enak kopi
Anda mungkin sering mendengar kandungan kafein atau caffeine pada teh dan kopi. Namun, tahukah Anda bahwa kafein juga terdapat dalam obat? Ketahui apa kegunaan kafein dalam pengobatan dan aturan pakainya dalam ulasan berikut. Golongan obat antimigren dan antivertigo Merek dagang Alfidon, Bimagen, Cafmosol, Ericaf, Holimol, Mirasic Plus, Paramex, Oskadon, Panadol Extra, Pat Po Tjin Tju San, Saridon Apa itu caffeine? Kafein atau caffeine adalah zat kimia yang secara alami ditemukan pada kopi, teh, cola, dan cokelat. Pada tubuh manusia, kafein bekerja dengan cara merangsang meningkatkan aktivitas otak dan sistem saraf, sekaligus meningkatkan sirkulasi hormon kortisol dan adrenalin dalam tubuh. Tak heran jika kafein dalam dosis kecil dapat membuat Anda merasa lebih segar, fokus, dan tidak mudah mengantuk. Selain itu, Food and Drug Administration telah menyetujui penggunaan caffeine dalam pengobatan sleep apnea dan displasia bronkopulmoner pada bayi prematur. Kafein sebagai obat di Indonesia tidak tersedia dalam bentuk tunggal, melainkan dalam bentuk kombinasi dengan zat aktif lainnya, terutama paracetamol sebagai obat sakit kepala dan nyeri. Sediaan dan dosis caffeine Umumnya, dosis obat yang mengandung caffeine diberikan berdasarkan kondisi kesehatan dan respons tubuh saat pengobatan.
Banyakorang yang mengkonsumsi kafein setiap harinya. Monday, 3 Rabiul Akhir 1443 / 08 November 2021

Layanan pesan antar online sebenarnya menyelamatkan banyak orang yang ingin menikmati kopi dari rumah. Selain layanan tersebut, sebenarnya masih ada cara lain yang bisa kamu lakukan untuk mendapatkan kopi tanpa ribet. Jawabannya adalah menyeduh kopi sachet terlaris langsung di salah, ada banyak kopi sachet yang punya rasa nikmat juga. Kamu pun bisa menikmati kopi sachet panas maupun dingin sesuai selera. Kelebihan lainnya, kantong kamu tidak akan jebol lantaran kopi susu sachet ini punya harga yang relatif kopi sachetRumor yang menyebutkan kopi sachet berbahaya untuk kesehatan sepertinya tidak 100 persen benar. Kopi instan masih punya kelebihan yang bisa dimanfaatkan dengan mengonsumsinya dalam kadar normal. Simak kelebihan kopi sachet di bawah ini1. Mengandung antioksidanMenurut sebuah penelitian, kopi instan memiliki antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kopi yang dibuat secara manual. Di samping itu, sejumlah kopi yang sudah melalui proses pengemasan ini pun mengandung potasium, magnesium, dan vitamin Minim kafeinKandungan kafein dari kopi instan hanya sekitar 300-90 mg dalam setiap sachetnya. Jumlah ini jauh lebih rendah ketimbang kopi biasa yang memiliki kafein hingga 70—140 mg dalam setiap cangkirnya. Kamu bahkan bisa memilih kopi instan dengan varian decaf yang kandungan kafeinnya benar-benar Punya banyak manfaat kesehatanKopi instan juga punya manfaat kesehatan yang serupa dengan kopi manual. Kandungannya bisa mendorong metabolisme tubuh sekaligus meningkatkan fungsi otak. Di samping itu, kopi instan juga menurunkan risiko diabetes, penyakit hati, Alzheimer, dan konsumsi kopi instan per hariMinum kopi instan dalam takaran normal masih diperbolehkan, lohTerlalu banyak tentunya akan berdampak buruk untuk tubuh. Namun, minum 1-2 cangkir sepertinya kurang bermanfaat. Sebuah studi menyebutkan bahwa mengonsumsi 3-5 cangkir kopi instan sehari membuat kamu bisa mendapatkan jumlah ini pun harus disesuaikan dengan reaksi tubuh. Sebagian orang mungkin merasakan reaksi tubuh yang berbeda saat mengonsumsi kopi instan. Selain itu, pastikan kamu tidak terlalu banyak mengonsumsi kopi instan yang mengandung kopi sachet terlarisSetiap orang pasti punya preferensi tentang rasa dan aroma kopi. Namun, tidak ada salahnya kamu menyiapkan berbagai jenis kopi sachet di rumah. Berikut pilihan kopi sachet terlaris yang bisa kamu beli sekarang

Beligood day freeze di ningsihciki. Promo khusus pengguna baru di aplikasi Tokopedia! Download Tokopedia App. Tentang Tokopedia Mitra Tokopedia Mulai Berjualan Promo Tokopedia Care. Kategori. Masuk Daftar. oppo a96 ms glow meja komputer masker good day freeze; Atur jumlah dan catatan.
Berbagai studi menunjukkan bahwa senyawa akrilamida bisa meningkatkan risiko kanker dalam berbagai jenis. Saat dikonsumsi, akrilamida diubah di dalam tubuh menjadi senyawa bernama glycidamide. Nantinya, glycidamide inilah yang menyebabkan mutasi dan merusak DNA sehingga memicu kanker. Selain itu, senyawa ini dapat menumpuk di dalam tubuh dan berisiko menyebabkan neuropati atau hilangnya fungsi sistem saraf tepi Studi terbitan European Food Safety Authority 2015 memang menemukan bahwa jumlah akrilamida dari kopi instan tidak cukup kuat untuk memicu risiko sebaiknya Anda tetap mengurangi konsumsi kopi instan guna menekan risikonya. 2. Meningkatkan risiko obesitas Bahaya kopi instan lainnya adalah membuat Anda rentan mengalami berat badan berlebih hingga obesitas. Mengapa demikian? Tambahan gula pada kopi sachet tentu akan meningkatkan asupan kalori harian Anda. Dalam 1 gram gula, ada tambahan 4 kkal kalori di dalam kopi Anda. Sayangnya, satu sachet kopi bahkan bisa mengandung gula hingga 13 gram. Artinya, sudah ada tambahan 52 kkal untuk satu sajian kopi instan. Asupan kalori yang lebih besar daripada jumlah kalori untuk beraktivitas fisik akan membuat berat badan bertambah. Jika diminum terus-menerus dalam jumlah besar, hal ini akan memicu obesitas. Tentu, kondisi ini membuat Anda lebih rentan terhadap penyakit lainnya. 3. Rentan terkena diabetes Lagi-lagi, bahaya kopi sachet ini berasal dari kandungan gula. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, satu bungkus kopi instan bisa mengandung gula tambahan sebanyak 13 gram. Faktanya, Kementerian Kesehatan Kemenkes menganjurkan batas aman konsumsi gula harian sebesar 50 gram per hari. Artinya, lebih dari seperempat asupan gula harian berasal dari satu sajian kopi instan. Bukan hal yang asing bila asupan gula merupakan pemicu diabetes tipe 2. Pasalnya, asupan gula berlebih bisa mengarah pada faktor risiko diabetes seperti kelebihan berat badan hingga obesitas. 4. Rentan terkena penyakit jantung Bila Anda memilih kopi yang telah dicampur dengan krimer, pikir sekali lagi. Tambahan krimer pada kopi instan mengandung lemak jenuh. Perlu diketahui, bahaya lemak jenuh ini rentan meningkatkan kadar kolesterol jahat di dalam tubuh. Mengonsumsi kopi instan dengan jumlah besar secara rutin menimbulkan bahaya kolesterol jahat menumpuk di dalam pembuluh darah. Hal ini membuat pembuluh darah Anda tersumbat sehingga tekanan darah pun meningkat dan hipertensi. Hipertensi dan penyumbatan pembuluh darah pun membuat Anda rentan terkena penyakit jantung, seperti stroke dan serangan jantung. 5. Mengganggu suasana hati Meski kadarnya lebih rendah, kopi instan tetap mengandung kafein. Kafein meningkatkan kadar senyawa katekolamin. Jika katekolamin meningkat, tubuh akan memunculkan respons seperti ketakutan dan merasa terancam. Pada akhirnya, rasa cemas pun muncul. Tak hanya itu, kandungan gula berlebih bisa menyebabkan masalah pada keseimbangan senyawa bernama endorfin pada otak. Dalam kadar yang normal, endorfin bisa membuat Anda merasa bahagia. Namun, gangguan keseimbangan endorfin ini membuat Anda lebih rentan mengalami depresi. Bahaya kopi instan justru berasal dari komposisi tambahannya, seperti gula atau pemanis buatan lainnya dan krimer. Risiko yang ditimbulkan ini lebih mungkin terjadi jika Anda mengonsumsinya setiap hari dengan jumlah lebih dari satu sachet per hari. Untuk itu, pastikan Anda membatasi asupan kopi instan dengan tambahan gula dan krimer. Selalu baca informasi nilai gizi beserta komposisinya pada kemasan kopi. Banyakorang yang mengkonsumsi kafein setiap harinya. Sunday, 21 Syawwal 1443 / 22 May 2022 Kalori Cappucino – Cappucino merupakan salah satu pengembangan produk yang kopi yang cukup populer saat ini. Minuman cappucino adalah gabungan dari susu hangat, foam susu dan espresso. Saat ini ada beberapa cappucino yang dikemas dalam bentuk botol siap saji yang dipasarkan melalui minimarket, biasanya disajikan dalam bentuk dingin. Hampir semua jenis produk kopi yang populer di Indonesia mengeluarkan varian rasa cappucino dalam bentuk kalah dengan cappucino cafe maupun resto, cappucino sachet menawarkan aroma yang nikmat dan busa yang enak. Ada beberapa produk cappucino yang memberikan tambahan gula, sehingga terasa lebih sekali produk cappucino yang beredar di pasaran Indonesia, tetapi untuk kali kita akan membahas beberapa produk cappucino yang populer saja, antara lainGood DayNescafeTop CoffeeTorabikaIndicafeFrescoKeenam produk diatas hampir semuanya mengeluarkan varian rasa cappucino sachet dan beberapa memiliki produk cappucino siap saji yang dikemas menggunakan botol. Harga produk sangat bervariasi, tetapi untuk porsi rata-rata memiliki jumlah porsi yang artikel ini akan dibahas tentang perbandingan kalori pada masing-masing produk ini akan membahas tentang masing-masing kalori dari produk diatas untuk dijadikan ini adalah daftar kalori Cappucino semua gramGood Day Cappucino110 Kalori250 mlGood Day Originale Cappucino160 Kalori25 gramTorabika Cappucino110 Kalori25 gramTorabika Cappucino Toracino110 Kalori21 gramTorabika Flava Chino Black Forest Cappucino100 kalori220 mlNescafe Cappucino130 Kalori25 gramTop Coffee Cappucino110 Kalori25 gramIndocafe Cappucino110 Kalori25 gramFresco Cappucino110 KaloriSumber FatsecretDari tabel diatas, untuk produk cappucino yang dikemas dalam bentuk sachet, rata-rata porsi yang dimiliki adalah 25 gram dengan kalori 110 yang dikemas dalam bentuk botol cenderung memiliki kalori yang cukup besar, kemungkinan hal ini dipengaruhi oleh kadar gula yang ada di Utama CappucinoCappucino meskipun berasal dari berbagai macam produk, komposisi utama yang digunakan adalah sama, yang membedakan adalah komposisi tambahan seperti perisa atau bahan utama dari pembuatan cappucino antara lainGulaKrimer NabatiSusu Bubuk SkimPenstabil NabatiKomposisi diatas dapat dilihat pada salah satu bungkus nescafe Nescafe CappucinoSumber Kalori CappucinoSumber kalori adalah bahan makanan yang dapat menghasilkan kalori, yang kemudian dapat diubah menjadi energi oleh tubuh. Sumber kalori dapat berupa penghasil karbohidrat, protein, lemak, gula maupun nutrisi lain yang ada pada makanan dan sumber kalori yang ada pada cappucino antara lainGulaSusu Bubuk SkimKrimer NabatiDari ke semua sumber kalori diatas merupakan penghasil karbohidrat, terlebih gula. Dan jika dikonsumsi secara berlebih akan memberikan efek samping bagi yang beredar di pasaran adalah jenis cappucino instan yang banyak mengandung gula. Berbeda dengan cappucino hasil racikan, dimana kita dapat menentukan kandungan gula pada cappucino nya. Apakah Cappucino Dapat Menurunkan Berat Badan?Cappucino merupakan varian kopi dengan banyak sekali campuran yang di dalamnya juga terdapat kafein dan juga gula. Menurut dr. Andika Widyatama kafein memang efektif jika digunakan untuk menurunkan berat tetapi pada produk cappucino ini hanya sedikit sekali kandungan kafeinnya, yang terbanyak adalah kandungan gula. Cappucino adalah satu minuman yang manis, dimana jika dikonsumsi berlebih tanpa diimbangi dengan pola hidup sehat seperti olahraga teratur dan juga asupan bernutrisi akan berdampak buruk bagi bisa digunakan untuk menurunkan berat badan, justru dapat menyebabkan kenaikan berat badan karena kandungan gula yang Samping Minuman CappucinoPada penjelasan diatas, kebanyakan produk cappucino dikemas sebagai minuman instan. Berdasarkan dr. Lucas Goentoro apabila dikonsumsi dalam jumlah yang berlebih akan berdampak buruk pada buruk tersebut antara lain1 . Meningkatkan resiko kankerSelain kafein, kebanyakan cappucino juga mengandung acrylamide, dimana zat ini dapat memicu sel kanker jika dikonsumsi secara Resiko obesitas meningkatKandungan gula pada cappucino instan sangat tinggi, rata-rata sebesar 15 gram atau setara dengan 52 kalori. Jika dikonsumsi terus menerus tanpa diimbangi dengan aktivitas yang sesuai akan mengakibatkan berat badan bahkan obesitas. 3. Rawan terkena diabetesKemenkes menyarankan batas gula harian sebesar 50 gram perhari, dalam 1 porsi cappucino sudah menyumbang seperempat asupan gula harian, dan jika terus menumpuk pada tubuh akan menyebabkan Gangguan tidur dan mudah cemasTerdapat beberapa studi yang mengatakan, kafein yang terkandung pada minuman instan akan menimbulkan rasa cemas dan gangguan tidur Terdapat110 kalori dalam 1 sachet (25 g). Rincian Kalori: 20% lemak, 76% karb, 4% prot.
Good Day Coffee Drink Cappuccino 250Ml Lengkapi dulu pilihanmu, ya Deskripsi Produk Minuman kopi dalam kemasan botol dengan perpaduan rasa dan aroma kopi yang lembut dan istimewa. Cara Penanganan Setelah dibuka, masukan ke dalam lemari pendingin dan konsumsi dihari yang sama. Cara Penggunaan Kocok dahulu sebelum diminum. Dingin lebih nikmat. Cara Penyimpanan Simpan di tempat sejuk. Komposisi Air, Gula, krimer nabati, kopi instan 1%, susu bubuk skium, penstabil nabati, perisa sintetik cappuccino. Other Details Good day originale cappuccino coffee, Minuman kopi rasa cappuccino. Takaran Per Kemasan Sajian per kemasan 1 Takaran Per Serving Energi total 179kkal, energi dari lemak 35kkal, lemak total lemak jenuh lemak trans 0g, kolesterol 0mg, protein 1g, karbohidrat total 32g, serat pangan 7g, gula 25g, natrium 80mg, kalium 270mg, Vit A 0%, Vit C 0%, Kalsium 4%, zat besi 2%. Takaran Saji Takaran saji 250ml PLU 20076770 Lihat selengkapnya
fugpP.
  • j7mo5hwpgu.pages.dev/878
  • j7mo5hwpgu.pages.dev/909
  • j7mo5hwpgu.pages.dev/384
  • j7mo5hwpgu.pages.dev/317
  • j7mo5hwpgu.pages.dev/417
  • j7mo5hwpgu.pages.dev/170
  • j7mo5hwpgu.pages.dev/450
  • j7mo5hwpgu.pages.dev/234
  • kandungan kafein pada good day freeze